Pasrah Kepada Waktu
Nasi telah menjadi bubur, peribahasa ini yang layak untuk perjalanan ini
Entah diri ini terlalu lugu, hingga selalu memaafkan kebohongan itu
Atau ini yang dinamakan rasa sayang? (lebih dan lebih)
Aku memang menjadi anak kecil bagimu
Namun sudut pandang dan pemikiran manusia tak terbatas dari usia
Ku tutup selalu pintu hati ini, ku kunci rapat dan tak pernah berharap ada yang mengetuknya (selain kamu)
Suara dari hati ke hati meyakinkanku
Bahwa kamu, ya kamu!
Harapan untuk mengisi setiap detik dalam waktuku
Dunia ini luas, Tuhan berkata lain...
Jarak dan waktu (suatu masalah dalam perjalananku)
Ketika kita merasa hanya ada AKU dan KAMU
DIA-- YA DIA-- DIA TEMANMU
Dia kini menjadi AKU dan KITA (bagimu)
Tidak, tidak ada yang salah dalam perjalanan ini
Hanya jarak dan waktu yang dapat menjawab teka teki ini
0 comments:
Post a Comment